poladesa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut kecuali. 4 menit ago. ciri yang tepat pada jaringan penyokong adalah. 5 menit ago. tentukan kpk dari 25 dan 50. 5 menit ago. rumus kimia berikut yang merupakan rumus empiris adalah. 6 menit ago. nangka termasuk dikotil atau monokotil. Jikaada desa di pegunungan yang memiliki pola mengelompok maka kesimpulan yang paling dari fenomena itu adalah . a. Wilayahnya rawan kriminalitas b. Kekerabatan masyarakatnya tinggi c. Jauh dari peradaban kota d. Sumber air jauh di bawah tanah e. Memiliki cuaca ekstrim 6. Manakah dari aspek berikut ini yang bukan termasuk potensi fisik desa? a. 3Pola desa memanjang (linier) biasanya mengikuti objek berikut, kecuali . answer choices . Rel kereta. Hutan Berdasarkan ilustrasi tersebut , jenis desa tempat tinggal Pak Joko adalah desa answer choices . Swasembada. Swakarya. Swadaya. Berkembang. Tertinggal

Swasembada

Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut, kecuali: Tujuanutama bentuk desa yang linear atau memanjang adalah mendekati prasarana transportasi (jalan atau alur sungai) sehingga memudahkan mobilitas manusia, barang, dan jasa. 2. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai. Bentuk desa ini terjadi karena aktivitas manusia yang mencari ikan dan hasil laut lainnya. 3. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut, kecuali? Rel kereta Jalan Sungai Pantai Hutan Jawaban yang benar adalah E. Hutan. Dilansir dari Ensiklopedia, pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut, kecuali Hutan. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Rel kereta adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Jalan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Sungai adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Pantai adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban E. Hutan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah E. Hutan. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Tempat tinggal manusia umumnya terbagi menjadi dua macam pemukiman, yakni desa dan kota. Kali ini, yuk kita belajar tentang pola keruangan desa! Ada apa saja, ya? Simak di artikel Geografi kelas 12 berikut! — Halo teman-teman, tentunya kalian pernah mendengar istilah desa, atau bahkan tinggal di sebuah desa, bukan? Desa biasanya identik dengan rumah-rumah yang sederhana, pola sosial masyarakatnya yang kekerabatan, dan sumber penghidupannya sebagai petani atau nelayan. Namun tidak hanya itu saja lho, masih banyak hal-hal lain yang mencirikan pola keruangan desa. Lebih lengkapnya, kita pelajari artikel ini bersama, ya! Pengertian Desa Berdasarkan asal katanya, desa berasal dari bahasa sanskerta yaitu deshi bukan Keshi, apalagi Teshi P yang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, definisi desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain definisi desa berdasarkan undang-undang, ada pula definisi desa berdasarkan pemikiran tokoh yakni Sutardjo Kertohadikusumo, yang menjelaskan bahwa desa adalah suatu kesatuan hukum dan di dalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Baca Juga Macam-Macam Perencanaan Tata Ruang dan Tujuannya Ciri-Ciri Desa Selanjutnya kita bahas tentang ciri-ciri desa. Ketika akan menentukan sebuah pemukiman dikatakan desa atau bukan, kita bisa nih menilai dari ciri-cirinya. Ciri-ciri dari desa digolongkan menjadi dua 2 bagian, yaitu ciri fisik dan ciri sosial. 1. Ciri Fisik Desa a. Tata guna dan pemanfaatan lahan Pada pedesaan, tata guna dan pemanfaatan lahannya, lebih menitikberatkan pada sektor pertanian. Hal ini, terbukti dengan luasnya hamparan sawah, maupun kebun yang ada di desa. b. Aktivitas yang tergantung pada alam Masih berkaitan dengan kegiatan desa yang lekat dengan pertanian, kehidupan di desa masih tergantung pula dengan alam. Jadi, tiap-tiap desa akan berbeda budaya pertaniannya. Misalnya pada pertanian sawah, yang bergantung pada musim, atau pertanian lahan basah, yang tergantung pada jenis tanah. c. Kebiasaan beraktivitas Fenomena alam seperti yang dijelaskan sebelumnya, kemudian mempengaruhi gaya hidup tiap-tiap desa. Contoh sederhananya yaitu, ketika matahari mulai terbenam, penduduknya pasti akan menghentikan aktivitas mereka, dan beristirahat untuk melanjutkan kegiatannya di esok hari ketika matahari sudah terbit kembali. d. Jumlah penduduk Pada desa, jumlah penduduk bisa dikatakan relatif sedikit, atau tidak sebanyak di wilayah perkotaan. Penduduk yang sedikit ini, menempati suatu wilayah yang sangat luas, sehingga bisa dikatakan rasio kepadatan penduduknya cukup rendah. Maka dari itu, banyak nih anggapan kalau ingin mencari kehidupan yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk keramaian, pindah ke desa adalah pilihan yang tepat. e. Pola pemukiman Dari segi pola pembangunan pemukiman, wilayah desa cenderung mengikuti morfologi yang terdapat di desa tersebut. Misalkan desa yang ada di pesisir pantai, maka pola pemukimannya akan memanjang mengikuti garis pantai. Baca Juga Apa Saja Faktor dan Zona Interaksi Desa-Kota, Ya? 2. Ciri Sosial Desa a. Penduduknya bersifat homogen Ciri berikutnya dari desa, yakni penduduknya yang cenderung homogen. Di desa, baik itu dari segi pekerjaan, agama, hingga budaya, rata-rata tergolong sama. Hal ini dikarenakan penduduk desa bisa terbilang turun-temurun tinggal di suatu wilayah yang sama, sehingga tidak ada proses masuknya budaya dari luar. Oleh sebab itu, aspek sosial para penduduk di desa cenderung homogen. b. Sistem gotong royong Di desa sendiri, terkenal dengan sebuah istilah gotong royong atau saling membantu sesama. Kamu tentu paham dengan budaya dari warga desa yang memiliki kekerabatan yang erat, sehingga cenderung saling membantu dan bekerjasama. Misalnya bisa kita lihat pada sebuah kegiatan hajatan, sudah pasti semua orang di desa akan turut membantu untuk mensukseskan hal tersebut. c. Hukum informal Nah di desa, juga ada suatu aturan atau batasan dalam berkehidupan. Namun sifatnya lebih informal atau tidak resmi. Pada umumnya hukum di desa lebih bersifat konvensi atau adat istiadat, yang dipegang sejak lama dan dijaga oleh para tetua di desa dan seluruh penduduknya. d. Pola pikir masyarakat desa Selanjutnya, pola pikir masyarakat desa cenderung tradisional, dan mengacu pada kepercayaan yang turun temurun selalu diajarkan sejak dari nenek moyangnya. Kamu bisa menyadarinya dengan kurangnya desa yang cenderung mengikuti perkembangan dunia modern. e. Kontrol sosial Pengamanan atau kontrol sosial di desa, umumnya dilakukan secara informal, berlandaskan kekeluargaan, dan mengacu pada nilai serta norma yang berlaku. Baca Juga Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah Pola Keruangan Desa Pola keruangan desa adalah pengaturan dan pemanfaatan ruang lahan untuk keperluan tertentu, sehingga tidak terjadi pemanfaatan yang tumpang tindih. Pola pemukiman antara satu desa dengan yang lainnya memiliki perbedaan tergantung karakteristik yang dimiliki. Oleh sebab itu, pola keruangan desa memiliki beberapa jenis. Jika ingin mengklasifikasikan jenis-jenis pola keruangan desa, cukup dengan mengamati bagaimana pola pemukiman atau tempat tinggal penduduknya. Setiap desa dibedakan pola keruangannya berdasarkan bentangan alam atau kebutuhan dari masyarakat tersebut untuk penghidupannya. Simpelnya, dengan membayangkan bahwa rumah-rumah di desa pegunungan, tentunya berbeda bukan, dengan desa yang ada di pesisir pantai. Ada empat 4 jenis pola keruangan yang berbeda dari desa-desa di Indonesia. Berikut penjelasannya, ya! 1. Pola Memusat Pertama, yakni pola memusat. Pola ini termasuk yang paling umum ditemui di desa-desa Indonesia. Ciri khas dari pemukiman pola memusat adalah pembangunan rumah penduduknya cenderung berdekatan pada suatu titik lokasi tertentu. Pola memusat banyak terdapat di wilayah dataran rendah. Pola semacam ini kemungkinan terbentuk karena dihuni secara turun-temurun oleh beberapa generasi. Ciri khas dari penduduk dengan desa pola memusat adalah tingkat kekerabatannya yang tinggi. 2. Pola Mengelilingi Pola mengelilingi fasilitas pada prinsipnya mirip dengan pola memanjang, namun perbedaannya ada pada pembangunan dari desanya tidak memanjang, namun mengelilingi suatu fasilitas tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pola ini umumnya ditemukan di dataran rendah, dimana fasilitas umum yang ada dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya mengelilingi waduk atau mata air. Fasilitas yang dikelilingi tersebut sudah pasti berada ditengah-tengah pemukiman, dan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik kebutuhan industri maupun sehari-hari. Baca Juga Apa Saja Permasalahan Tata Kota dan Perencanaan Ruang? 3. Pola Memanjang Selanjutnya, pola memanjang. Pola pemukiman ini, dapat dikenali dengan pola pembangunannya yang memanjang pada suatu garis. Nah, garis tersebut bukan garis biasa, melainkan menjadi sumber penghidupan, atau kemudahan mobilitas penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Nah, Pola ini sering ditemui pada desa yang berada di pesisir laut, karena umumnya penduduk bekerja sebagai nelayan. Selain itu, pola memanjang juga bisa kamu temui pada desa yang dekat dengan jalan raya. Rumah-rumah yang berdiri di atasnya, cenderung mengikuti dari garis yang memanjang. 4. Pola Menyebar Pada pemukiman ini, umumnya ada pada daerah dataran tinggi, karna rata-rata penduduknya, akan mencari dataran yang rendah, morfologinya rata dan mudah untuk didirikan bangunan, sebagai tempat tinggal para penduduknya. Selain dari faktor morfologi tadi, kecenderungan pembangunan yang menyebar pada desa dengan pola menyebar, antara lain karena alasan kesuburan tanah, sumber air, dan topografi dari lingkungannya. Baca Juga Mempelajari Pola Keruangan Kota, Ciri-Ciri, dan Strukturnya Selesai sudah materi kita kali ini mengenai pola keruangan desa. Semoga kamu paham mengenai pengertian, ciri-ciri, serta macam-macam pola keruangan desa, ya. Terima kasih sudah belajar hari ini! Istirahat dulu, kalau kamu penasaran dengan materi seru lainnya dari Ruangguru, bisa banget nih kamu coba langganan belajar di Brain Academy Online! Ada fitur live teaching dengan STAR Master Teacher berpengalaman dan teman-teman seluruh Indonesia, bikin suasana belajar mu jadi menyenangkan! Yuk daftar Brain Academy Online yuk! Referensi Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut, kecuali? Rel kereta Jalan Sungai Pantai Hutan Jawaban yang benar adalah E. Hutan. Dilansir dari Ensiklopedia, pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut, kecuali Hutan. [irp] Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Rel kereta adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Jalan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban C. Sungai adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Pantai adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. [irp] Menurut saya jawaban E. Hutan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah E. Hutan. [irp] Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Bentar lagi udah akhir tahun nih, gimana rekan-rekan guru apakah sudah menyiapkan soal untuk penilaian akhir tahun alias ujian akhir semester?. Pastinya sekarang mulai sibuk cari-cari soal bukan?. Kali ini saya akan coba berikan contoh soal PAT Geografi Kelas 12 Semester 5. Materi yang diujikan antara lain Pewilayahan, Interaksi Desa-Kota, Pemanfaatan PJ dan SIG. Kalau mau tambah negara maju dan berkembang silahkan nanti diedit-edit saja. Jangan lupa share ke teman-teman lainnya. Selamat membuat soal. Soal PAT Geografi Kelas 12 A. Pilihan Ganda 1. Wilayah adalah suatu satuan area di permukaan bumi yang dapat dibedakan dengan area lain melalui sifat-sifat yang terlihat padanya. Definisi wilayah ini dikemukakan oleh ….a. Walter Isardb. Walter Christallerc. Taylord. Myrdale. Hirshman 2. Wilayah yang menggambarkan susunan daerah secara hierarki seperti struktur kota dinamakan ….a. Wilayah fungsionalb. Wilayah formalc. Natural regiond. Wilayah hinterlande. Wilayah spesifik 3. Berapakah jumlah wilayah propinsi di Indonesia saat ini?a. 33b. 32c. 31d. 30e. 34 4. Perhatikan wilayah berikut ini!- Kota Bandung- Purwakarta- Karawang- Indramayu- CilegonYang bukan termasuk wilayah DAS Sungai Citarum adalah ….a. Indramayub. Cilegonc. Purwakartad. Kota Bandunge. Karawang 5. Perhatikan gambar desa di bawah ini! Desa pegunungan Jika ada desa di pegunungan yang memiliki pola mengelompok maka kesimpulan yang paling dari fenomena itu adalah ….a. Wilayahnya rawan kriminalitasb. Kekerabatan masyarakatnya tinggic. Jauh dari peradaban kotad. Sumber air jauh di bawah tanahe. Memiliki cuaca ekstrim 6. Manakah dari aspek berikut ini yang bukan termasuk potensi fisik desa?a. Hewan ternakb. Sumber mata airc. Upacara adatd. Curah hujane. Lahan pertanian 7. Kota yang menjalankan bermacam fungsi baik untuk kota itu sendiri maupun untuk daerah belakangnya sehingga bersifat saling menguntungkan disebut dengan ….a. Kota parasitb. Kota hinterlandc. Kota mandirid. Enclavee. Kota generatif 8. Pembangunan sarana transportasi di Papua agak lambat dikarenakan kenampakan fisiknya berupa pegunungan dan lembah yang menyulitkan pengerjaan proyek. Faktor tersebut berkaitan dengan kondisi ….a. Topografib. Sumber daya alamc. Pendapatand. Cuaca iklime. Hidrologi 9. Diantara jenis transportasi berikut yang bukan masuk jenis transportasi massa adalah ….a. Ojek onlineb. Busswayc. Kereta Apid. Monoraile. MRT 10. Model analisa SIG yang digunakan untuk mengidentifikasi daerah disekitar fitur geografis dinamakan ….a. Overlayb. Skoringc. Digitasid. Integrasie. Buffering 11. Daftar nama kota besar di Indonesiaa Bandungb Semarangc Banjarmasind Bontange DenpasarKota yang berlokasi di pulau Kalimantan adalah ….a. a dan cb. c dan ec. c dan dd. b dan ce. a dan e 12. Indonesia terdiri dari beberapa wilayah pusat pembangunan. Wilayah pembangunan C memiliki pusat di kota ….a. Medanb. Jakartac. Samarindad. Semarange. Surabaya 13. Ciri-ciri desaa Administrasi desa masih kurang baikb Akses jalan berasapal mulai dibangunc Sarana pendidikan dan kesehatan mulai membaikd Mulai menerima dan terbuka dengan informasi dari luare Adat istiadat sudah luntur oleh modernisasiDesa swakarya dicirikan dengan nomor ….a. b, c dan db. a, b dan cc. b, c dan ed. c, d dan ee. a, b dan e 14. Perhatikan pola ruang kota seusai gambar di bawah ini! Pola kota konsentris Angka 2 menunjukkan daerah ….a. Pusat Kegiatanb. Zona Transisic. Pemukiman Kelas Atasd. Pemukiman Kelas Menengahe. Zona Komuter 15. Dampak yang ditimbulkan dari suatu pusat pertumbuhan yang merubah corak kehidupan masyarakat desa menjadi dualistik yaitu memiliki campuran sifat kota dan desa terbelakang dinamakan ….a. Backwash effectb. Polarization effectc. Trickle down effectd. Spread effecte. Nodal effect 16. Dalam teori Walter Christaller menjelaskan 3 jenis hirarki tempat sentral. Hirarki K 4 sering disebut juga sebagai ….a. Pasar optimumb. Lalu lintas optimumc. Pemerintahan optimumd. Pendidikan optimume. Hinterland optimum 17. Dalam perancangan sebuah proyek, data berikut ini dapat dilihat dalam bentuk vektor, kecuali ….a. Saluran irigasib. Jalan tolc. Rel kereta apid. Trotoare. Pemakaman umum 18. Manakah yang termasuk dampak interaksi desa dan kota bagi desa di bidang pertanian?a. Menurunkan angka buta hurufb. Menaikan angka pendapatan masyarakatc. Melunturkan budaya lokald. Pemakaian bibit unggule. Menambah lapangan kerja 19. Ciri-ciri pada citra- Bentuk lurus- Rona cerah- Situs dataran rendah- Lebar seragamDari ciri spasial di atas maka fenomena yang mungkin adalah ….a. Jalan tolb. Irigasic. Pedestriand. Sungaie. Rel kereta api 20. Francoise Perroux yang berpendapat bahwa pembangunan dan pertumbuhan tidak terjadi di semua wilayah, akan tetapi terbatas hanya pada beberapa tempat tertentu dengan variabel yang berbeda-beda intensitasnya. Indikator utama dari sebuah kutub pertumbuhan adalah ….a. Tingkat pendapatan daerahb. Adanya industri pendorong yang relatif besarc. Adanya sarana transportasid. Kebijakan politike. Ekspor impor 21. Pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut, kecuali ....a. Rel keretab. Jalan c. Sungaid. Pantaie. Rawa 22. Manakah kota di bawah ini yang berlokasi di wilayah selatan pulau Jawa? a. Cilacap, Yogyakarta, Pacitanb. Yogyakarta, Bandung, Cirebonc. Surabaya, Semarang, Tegald. Gresik, Sukabumi, Indramayue. Cirebon, Jakarta, Demak 23. Kota yang dicirikan dengankenampakan struktur kota yang sudah berkembang cukup besar dengan adanya batas-batas pusat pertumbuhan dan pengaruh kota sudah menyebar ke daerah sekitarnya dinamakan ….a. Metropolisb. Polisc. Megalopolisd. Tiranopolise. Eopolis 24. Model analisa berbagai lapisan sehingga menghasilkan gambaran yang lengkap dalam SIG dinamakan ….a. Bufferingb. Skoringc. Konturingd. Overlaye. Editing 25. Propinsi Kalimantan Selatan memiiliki sumber daya batu bara melimpah tapi stok sayuran sedikit Sementara itu Propinsi Jawa Timur memiliki banyak stok sayuran namun minim stok energi. Untuk itu kedua wilayah tersebut melakukan interaksi perdagangan. Faktor interaksi wilayah sesuai dengan fenomena tersebut adalah ….a. Regional complementaryb. Opportunity interventionc. Backwash effectd. Trickle down effecte. Hinterland area 26. Karakteristik citra analog adalah .... a. nilai spektral dapat diturunkan langsung b. data tersusun atas piksel c. mudah dipindahkan d. pengiriman data dapat melalui jaringan digital e. pengubah isi data harus dilakukan secara keseluruhan 27. Aplikasi PJ dan SIG untuk kajian kesehatan dilakukan dengan .... a. mengkaji parameter lingkungan fisik b. menghitung luas tutupan vegetasi c. menilai keadaan atmosfer d. memprakirakan kedalaman air tanah e. mengidentifikasi area lahan terbangun 28. Karakteristik citra inframerah terhadap air adalah .... a. terpantulkan jadi dapat digunakan untuk interpretasi tubuh air b. diserap sehingga data tidak dapat diinterpretasi c. dipantulkan air nampak cerah d. diserap sehingga mudah dibedakan dengan lahan kering e. dipantulkan sehingga visualisasi citra jadi jelas 29. Pemukiman di perkotaan yang banyak didirikan disekitar bantara sungai tergolong kawasan .... a. squatter area b. supporting area c. proletar area d. CBD e. slum area 30. Pembangunan superblok dan apartemen terintegrasi saat ini marak dilakukan di kota-kota besar Indonesia. Hal ini merupakan aplikasi dari pengembangan teori .... a. Bergel b. Christaller c. Hoyt d. Burgess e. Hirshman B. ESAI 1. Bagaimana desa dilihat secara wilayah formal dan wilayah fugnsional? 2. Apa pengertian polarization effect dan trickle down effect? 3. Jelaskan tahapan perkembangan kota menurut Mumford! 4. Apa dampak perkembangan sebuah kota bagi wilayah desa! 5. Jelaskan contoh kaitan pembangunan wilayah dengan kesehatan lingkungan Kunci 1. Desa secara formal dicirikan dengan suatu wilayah dengan kenampakan homogen berupa daerah pertanian, secara fungsional desa adalah hinterland atau penyokong wilayah perkotaan. 2. Polarization effect adalah suatu dampak yang ditimbulkan dari suatu pusat pertumbuhan yang merubah corak kehidupan masyarakat desa menjadi dualistik yaitu memiliki campuran sifat kota dan desa terbelakang. Trickling down effect adalah efek penjalaran pembangunan dari sebuah pusat pertumbuhan ke wilayah bagian belakang. 3. Lewis Munford seorang pakar arsitektur kota Amerika Serikat mengklasifikasikan kota dari segi fisik dan budayanya ke dalam enam tahapan perkembangan yaitua. EopolisTahap ini merupakan benih awal dari sebuah kota yang dicirikan dengan adanya suatu perkampungan kecil. Kegiatan masyarakat pada tahap ini masih terfokus pada sektor pertanian, pertambangan, perkebunan dan PolisTahap ini dicirikan dengan munculnya pasar di tengah perkampungan serta mulia berdirinya industri kecil namun pengaruhnya belum begitu MetropolisTahap ini mencirikan kenampakan struktur kota yang sudah berkembang cukup besar dengan adanya batas-batas pusat pertumbuhan dan pengaruh kota sudah menyebar ke daerah sekitarnya. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari munculnya kota-kota satelit atau penyokong kota MegalopolisTahap ini dicirikan dengan perilaku manusia yang berorientasi materialisitis dengan birokrasi yang buruk. Standarisasi produk industri lebih diutamakan pada tahap kota ini. Kota Paris pada abad ke 18 mengalami periode perkembangan TiranopolisTahap ini merupakan awal kehancuran sebuah kota dengan dicirikan dengan kondisi politik yang buruk dan perdagangan yang menurun NekropolisTahap ini disebut juga the dead of city dimana kehancuran total melanda kota mulai dari kelaparan, perang, bencana dan kehancuran bangunan. Kenyamanan sudah tidak dapat ditemukan pada kota seperti Perkembangan kota akan berdampak bagi desa diantaranya - meningkatnya urbanisasi - pembangunan jalan dari kota ke desa - banyaknya arus informasi dan teknologi masuk ke desa - berkembangnya desa-desa wisata dan industri 5. Pembangunan wilayah harus memperhatikan aspek keberlanjutan karena jika tidak masyarakat akan menjadi korban. Contohnya kemacetan yang tidak terkendali membuat polusi semakin meningkat dan menurunkan kualitas hidup masyarakat. Sementara itu pembangunan ruang terbuka hijau perkotaan akan meningkatkan kadar oksigen dan mengurangi polusi perkotaan.

pola desa memanjang linier biasanya mengikuti objek berikut kecuali